Yohanes 4:1-26
Penginjilan bisa menjadi isu sensitif di negeri ini mengingat keragaman
masyarakatnya. Di sisi lain, sebagai pengikut Kristus kita mengemban apa
yang disebut sebagai Amanat Agung, yaitu amanat Kristus bagi
murid-murid-Nya untuk menjadikan semua bangsa menjadi murid-Nya (Mat 28:19-20). Lalu bagaimana solusinya? Mari kita lihat cara Yesus.
Sebuah hal sederhana, yaitu permintaan air minum (7) ternyata
berlanjut dengan pembicaraan tentang air hidup. Permintaan itu direspons
dengan keheranan karena yang meminta adalah seorang laki-laki Yahudi
yaitu Yesus, sementara yang dimintai air adalah seorang perempuan
Samaria (8). Tanggapan Yesus tidak menjelaskan alasan-Nya meminta minum
dari perempuan itu. Ia malah menunjukkan bahwa perempuan itulah yang
sesungguhnya membutuhkan "air hidup", yang dapat Dia berikan kepadanya
(10).
Mendengar keterangan bahwa "air" itu tidak akan membuat dia haus
lagi, si perempuan Samaria jadi ingin mendapatkan "air" itu (15).
Tujuannya, agar ia tidak merasa haus lagi dan tidak perlu datang lagi ke
sumur itu untuk mengambil air. Ternyata si perempuan Samaria belum
memahami apa yang dimaksud Yesus dengan "air", tetapi percakapan sudah
sampai pada pernyataan diri Yesus bahwa Dia adalah Mesias (25-26).
Di sini kita melihat bahwa metode penginjilan yang dilakukan oleh
Yesus dimulai dari suatu topik yang menjadi kebutuhan bersama, yaitu
air. Ia lalu menangkap ketertarikan si perempuan akan topik tersebut
dengan menyatakan siapakah diri-Nya sesungguhnya. Yesus menyampaikan
tanpa basa-basi, juga tanpa kalimat berbunga-bunga atau bujukan. Namun
topik pembicaraan disesuaikan dengan situasi yang dihadapi orang yang
diajak bicara. Maka ketika menginjili orang lain, hendaknya kita tidak
melakukannya secara hantam kromo (asal berbuat). Pelajarilah dahulu
konteks orang-orang yang akan kita beritakan Injil, baik itu tentang
kebutuhannya maupun hal lainnya. Namun yang tak kalah penting adalah
meminta hikmat dan pertolongan Tuhan saat kita menyatakan bahwa Yesuslah
air hidup yang dibutuhkan umat manusia.