PASTORAL KONSELING
Pengertian dan pentingnya Konseling
Jemaat
dengan segala persoalan dan pergumulan hidupnya yang membuat depresi
dan putus asa tidak dapat dianggap sepele. Karena disamping kehidupan
rohaninya tidak berkembang ke arah kedewasaan, juga bisa berarti fatal
dengan kehidupannya yang ingin cepatberakhir alias ingin bunuh diri.
Dalam suasana seperti inilah peran konseling sangat dibutuhkan untuk
membantu mencari jalan keluarnya dari permasalahan yang mereka hadapi.
Konseling bukan merupakan disiplin ilmu seperti kedokteran gigi atau
kodekteran umum yang pada dasarnya bergantung pada pengetahuan teknis
yang dijalankan oleh seseorang profesioanal yang benar dan terlatih.
Pastoral
konseling hrus lebih banyak hubungan yang utama dan sangat penting
antara orang-orang yang menaruh perhatian. Jadi konseling bukan tidak
lebh dari sekedar hubungan tetapi ada yang lebih dari itu. Pelayanan
pastoral konseling yang benar mau menghasilkan suatu proses pembebasan
adalah pelayanan pastoral yang berhubungan dengan soal-soal konkrit dari
hidup manusia.
Di sini nampaknya peran pastoral konseling sangat signifikan guna
membuka pintu seluas-luasnya sebagai tempat untuk ruang tolong-menolong.
Karena konseling adalah hubungan timbal balik antara dua individu,
yaitu konselor adalah hubungan timbal balik antara dua individu, yaitu
membutuhkan pengertian untuk mengatasi persoalan yang dihadapinya.
Pengurus gereja entah itu diaken, majelis, ataupun pendeta terlebih
gembala sidang sudah barang tentu harus menyadari keberadaan persoalan
ini.
Secara Etimologis
Kata istilah Pastoral berasal dari kata Pastor dalam bahasa Latin atau bahasa Yunani disebut Poimen, yang berarti gembala.
Bisa juga disebut Pendeta yang mempunyai tugas menjadi gembala bagi
warga gereja atau dombanya. Sedangkan kata bahasa Inggris yang
menunjukkan untuk kata konseling adalah consul yang artinya wakil, konsul;counsult yang artinya minta nasehat, berunding dengan; cosole yang artinya menghibur dan consolide
yang artinya menguatkan. Bisa diartikan kata konseling adalah kegiatan
sseorang yang menguatkan, menghibur yang dimintakan nasehat dan
merunding dengan seseorang.
Jadi
Pastoral Konseling artinya gembala yang memberikan nasihat, penghiburan
dan penguatan bagi warga gerejanya. Pelayanan pastoral mempunyai sifat
pertemuan yaitu: antara pastor dan anggota jemaat yang membutuhkan
bantuan dan pelayannya dan pertemuan antara mereka berdua dan Allah,
yang sebenarnya yang memimpin dan memberi isi kepada pertemuan mereka. Pengistilahan ini dihubungkan dengan diri Yesus Kristus dan karyaNya sebagai Pastor Sejati yang Baik (Yoh. 10).
Ungkapan ini mengacu kepada pelayanan Yesus Kristus yang tanpa pamrih,
bersedia memberikan pertolongan terhadap para pengikutNya. Sebenarnya
tugas pastoral bukan hanya monopoli para pastor/pendeta saja tetapi bagi
setiap orang pengikutNya.
Secara Teologis
“Dan
NamaNya disebut penasehat ajaib…” (Yes. 9:5). Hanya kepada Dialah kita
datang meminta pertolongan, karena tanpa Tuhan Yesus sebagai penasehat
ajaib sia-sialah setiap orang yang meminta pertolongan kepada pertongan
kepada manusia, sebab manusia terbatas adanya. Sekalipun konselor dapat
memebantu konseli menemukan akar persoalannya, tak ada manusia yang
dapat menyediakan kasih karunia untuk mengatasi kebiasaan-kebiasaan yang
salah atau dosa.
Manusia dapat membutuhkan kasih Allah dan Allah sudah menyediakan
sarananya untuk dimintakan pertolongan bagi setiap orang yang
membutuhkannya yaitu alkitab sebagai Firman Allah. Jadi pelayanan
pastoral pertama-tama adalah rekonsiliasi (perdamaian).
Hal
ini terdapat pada 2Kor. 5:20 “Kami adalah utusan-utusan Kristus,
seakan-akan Allah menasehati kamu dengan perantaraan kami, dengan nama
Kristus kami meminta kepadamu: berilah dirimu didamaikan dengan Allah”.
Jay Adam telah dikenal secara luas karena pendekatan konfrontasionalnya
yang ia katakan satu-satunya model alkitabiah, ia mengambil dari kata
Yunani noutheteo yaitu gagasan konfrontasi verbal, directif
(mengarah) dan instruktif sebagai konsep sentral mengenai konseling
Kristen. Rasul Paulus memakai model nouthetis pada kolose 1:28 untuk mendewasakan umat.
Dalam
konsep Jay Adam yang hanya mengendalikan konfrontasi hanya cocok untuk
jemaat/umat yang cukup lama yang menjadi orang Kristen dalam banyak hal
juga harus dilihat kasus perkasus pada dilema yang dihadapi mereka. Jadi
bagaimana kalau yang putus asa atau yang lemah mereka perlu diadakan
pendekatan secara akrab. Untuk menghibur mereka tanpa konfrontasi
terhadap mereka. Dalam bahasa Yunani adalah Paramuhteo yang berarti
berbicara akrab.
Jonh Carter menyarankan bahwa kata parakaleo dan kata yang berhubungan dengan itu
Parakalesis
menawarkan suatu model konseling yang jauh memadai (daripada noutheteo)
berdasarkan perspektif alkitabiah. Karena kata noutheteo dan yang
berhubungan dengan tu hanya muncul tiga belas kali dalam PB, parkaleo
sebanyak dua puluh sembilan kali sebagai comfort (hiburan), 27 kali
sebagai exhort (nasehat), empat belas kalli sebagai consolation
(hiburan) 43 kali sebagai besech (permohonan).
Jadi parakalesis adalah suatu karunia khusus bagi gereja untuk
menjalankan sebagai peran pastoral konseling (Kol.1:28). Alkitab sebagai
dasar teologis dalam pastoral konseling dipakai sebagai acuan yang
tidak bisa ditawar-tawar lagi.
Secara Psikologis
Sebelum
penulis menjelaskan lebih jauh lagi hubungan antara pengertian dan
pentingnya pastoral konseling ditinjau dari sudut secara psikologis
penulis terlebih dahulu akan membahas apa itu psikologis. Psikologis
artinya ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia atau jiwa manusia,
dan tergolong suatu bidang sains (sekuler).
Menurut pandangan umum, psikologis adalah suatu sains yang berdasarkan
penelitian yang nyata dan benar sehingga nilai-nilai yang tidak bisa
dijangkau oleh indra manusia (empiris), tidak bisa dimasukan sebagai
kategori psikologis.
Seorang
psikolog seringkali mengambil keputusan untuk memberi jalan keluar bagi
orang yang di konselingnya hanya berdasar pada konsepsi manusia
psikolog itu sendiri. Sehingga ada suatu acuan yang jelas untuk diambil
suatu nilai yang tetap, karena kalau seseorang pergi konseling pada dua
orang psikolog pasti ada dua pula keputusan yang berlainan nilainya. Hal
ini tentu sangat membingungkan bagi orang yang meminta konseling
tersebut.
Oleh
karena psikologi sekuler memandang manusia hanya sebagai mahluk jasmani
dan kefanaan belaka, hal ini jelas sangat bertentangan dengan firman
Allah karena manusia selain mahluk jasmani juga mahluk rohani. Ada nilai-nilai rohani yang terabaikan oleh psikolog, hal ini juga diakui oleh W. Stanley: Pertama, yang utama adalah pelepasan dari tudingan masa lampau melampaui pengampunan.