Sabtu, 14 Januari 2017
Senin, 14 September 2015
Berani Investasi Untuk Kerajaan Sorga
Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya. Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya. Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada" Matius 6:19-24
Apabila kita berbicara
mengenai ekonomi dunia, maka tidak akan luput dari hal-hal yang berkaitan
dengan mamon, dan mamon itu memang perlu tetapi itu bukan hal yang utama bagi
umat Tuhan, sebab yang utama adalah mengabdi kepada Allah yang merupakan
satu-satunya tumpuhan dalam kehidupan kita. Lalu bagaimana kita hidup dalam
dunia ini tetap diberkati oleh Tuhan yaitu dalam hal ekonomi (mamon), tetapi
kita tetap mengabdi kepada Tuhan ? Kita harus masuk dalam siklus tabur-tuai
yang berorientasi pada kekekalan.
Saya pinjam kesaksian Pdt. Abraham Alex T. Ketika tahun 1965, mulai bertobat, dan saat itu masih berdomisili di kota Mojokerto. Sejak awal pertobatan, mulai menanam dari hasil usahanya yaitu jual beli mobil. Dan modal yang digunakan untuk usaha tersebut merupakan pemberian orang tuanya (gambaran iman yaitu sesuatu yang tidak ada menjadi ada). Singkat cerita; apa yang telah ia tanam telah tumbuh 14 cabang gereja. Kemudian, suatu saat harus meninggalkan kota Mojokerto untuk pindah ke Surabaya, dan 14 cabang yang sudah bertumbuh itu beliau serahkan kepada hamba-hamba Tuhan yang ada di pedesaan.
Setelah di Surabaya, beliau
menuai Bethany Manyar, kemudian beliau menabur lagi, sampai berdiri kurang
lebih delapan ratus cabang di seluruh Indonesia, kemudian beliau menuai Bethany
Nginden. Tetapi beliau tidak berhenti disitu saja, karena beliau harus tetap
menabur yaitu untuk terlaksananya Menara Doa Jakarta. Saudara, dari kesaksian
ini kita dapat melihat bagaimana urutan hukum ekonomi kerajaan Allah, dan hukum
menabur ini tidak ada batasan umur (sampai akhir hidup kita), sebab esensi
daripada menabur ini adalah kita sedang investasi dalam kerajaan sorga.
Memang dalam hal menabur itu
tidak gampang, sebab kadang-kadang kita harus sedikit menderita dan mencucurkan
air mata. Namun perlu kita ingat bahwa penderitaan yang kita alami tidak akan
sebanding dengan kemuliaan yang akan dinyatakan nanti, karena firman Tuhan juga
berkata : “Orang-orang
yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai.
Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang
dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya (Mazmur 126:5-6).” Bahkan akibat dari menabur ini telah digambarkan
seperti orang yang sedang bermimpi, dimana mulut kita penuh dengan tertawa, dan
lidah kita dengan sorak-sorai, seperti yang tertulis dalam Mazmur 126:1-3 “ . . Ketika TUHAN memulihkan keadaan Sion,
keadaan kita seperti orang-orang yang bermimpi. Pada waktu itu mulut kita penuh
dengan tertawa, dan lidah kita dengan sorak-sorai. Pada waktu itu berkatalah
orang di antara bangsa-bangsa : TUHAN telah melakukan perkara besar kepada
orang-orang ini! TUHAN telah melakukan perkara besar kepada kita, maka kita
bersukacita.”
Ada beberapa hal yang harus
kita mengerti dalam hal menabur :
1. Benih
Yang Ditanam Harus Mati.
Dalam pengertian bahwa segala
sesuatu yang sudah kita tabur baik untuk orang yang membutuhkan pertolongan
maupun untuk pekerjaan Tuhan tidak kita ingat-ingat lagi (diungkit-ungkit),
sebab kalau tidak demikian maka apa yang kita tabur akan sia-sia, seperti yang
terulis dalam Yohanes 12:24 “ . . . Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke
dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan
menghasilkan banyak buah.”
Atau seperti yang tertulis dalam I Korintus 15:36.
2. Tetap Melakukannya Dengan
Sungguh-sungguh.
Kata sungguh-sungguh disini
mengandung unsur ketekunan, dimana tidak ada sesuatu hal yang dapat menghalangi
kita untuk berhenti menabur, karena hal ini merupakan siklus daripada
kehidupan, seperti yang tertulis dalam II Timotius 2:6-7 : “Seorang petani yang bekerja keras haruslah yang
pertama menikmati hasil usahanya. Perhatikanlah apa yang kukatakan; Tuhan akan
memberi kepadamu pengertian dalam segala sesuatu.”
3. Jenis Benih Yang Kita
Tabur
Segala sesuatu yang kita
tabur harus berdampak pada sesuatu yang kekal karena apa yang ditabur, itulah
yang akan dituai, seperti yang tertulis dalam Galatia 6:7-8 “Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya
dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya.
Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari
dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang
kekal dari Roh itu.
4. Ukuran panen
Besar atau kecilnya hasil
yang kita terima tergantung seberapa besar benih yang kita tanam serta kerelaan
hati saat menabur, sebab firman Tuhan berkata : “. . . Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit
juga, dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga. Hendaklah
masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati
atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.
Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu
senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam
pelbagai kebajikan”
(II Korintus 9:6-8).
5. Menabur Di Tanah Yang Baik
Saat kita menabur, kita tidak
boleh sembarangan menabur, tetapi biarlah kita menabur pada tanah yang subur
(Matius 13:8).
6. Sabar Menanti Musim Menuai
Saudara kita harus sabar,
sebab saat kita menanam benih, maka kita harus menyirami, kemudian diberi pupuk
sampai tumbuh sebuah tunas, tetapi ketika tumbuh tunas, maka kita tidak boleh
menarik-narik supaya cepat tinggi dan berbuah, karena segala sesuatu ada
waktunya. Demikianlah firman Tuhan berkata : “ . . . seumpama orang yang menaburkan benih di tanah,
lalu pada malam hari ia tidur dan pada siang hari ia bangun, dan benih itu
mengeluarkan tunas dan tunas itu makin tinggi, bagaimana terjadinya tidak
diketahui orang itu. Bumi dengan sendirinya mengeluarkan buah, mula-mula
tangkainya, lalu bulirnya, kemudian butir-butir yang penuh isinya dalam bulir
itu. (Markus 4:26-29)
7. Menjaga Kekristenan
Ulangan 28:1 "Jika
engkau baik-baik mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan melakukan dengan setia
segala perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, maka TUHAN,
Allahmu, akan `mengangkat engkau di atas segala bangsa di bumi.”
Saudara, jika seseorang
menabur di tempat yang baik, maka apa yang ditabur akan tumbuh semakin hari
semakin bagus, tetapi apabila suatu saat orang tersebut tidak menjaga tanaman
yang sudah bertumbuh itu, maka apa yang mereka tanam menjadi busuk/rusak yang
disebabkan oleh kesalahannya sendiri. Misalnya : pada awalnya seseorang menabur
dengan tekun, sehingga diberkati Tuhan secara luar biasa, lalu ia mulai
coba-coba tidak menjaga tanamannya (Kekristenan) dengan cara berselingkuh atau
tindakan lain yang bertentangan dengan kehendak Tuhan maka tanaman itu akan
rusak (busuk).
8. Menerima Hasil Tuaian
Pasti akan menuai secara luar
biasa oleh karena turut campur tangan Tuhan (Kejadian 26:12)
9. Berdoa senantiasa
Kita senantiasa bergantung
kepada Tuhan karena yang memberi pertumbuhan atas segala yang kita tanam adalah
Tuhan (I Korintus 3:6-7).
AMIN
Rabu, 15 Oktober 2014
MEMAHAMI TUJUAN ALLAH DALAM SETIAP PROSES
Khotbah Gambala Sidang10 Agustus 2014
Puji Tuhan dengan iman percaya kita apa yang kita
perlukan di cukupkan oleh Tuhan, memang kalau dilihat dengan mata jasmani hal
itu tidak mungkin karena gaji tidak seberapa atau pekerjaan tidak tetap. Dalam
kesempatan ini saya mau mengingatkan kita tentang apa yang Tuhan Frimankan bahwa dalam usaha manusia menata
hidup mungkin tidak punya rumus untuk mencukupkan kebutuhan hidup, tetapi saya mau mengingatkan bahwa berkat Tuhan yang menjadi kita kaya susah payah tidak akan menambahinnya Amsal 10: 22.
Kebetuhan hidup orang kristen selalu tepat pada waktunya, Tuhan memberikan sesuai dengan keperluan kita dan bukan sesuai dengan keinginan kita. Paradikma kita bekerja selama ini harus diubah dengan cara bekerja lebih bijaksana. Bekerja dengan bijaksana adalah memprioritas Tuhan dalam setiap rencana dan jalan yang akan di tempuh, pengharapan yang bergantung kepada Tuhan adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa.
Kebetuhan hidup orang kristen selalu tepat pada waktunya, Tuhan memberikan sesuai dengan keperluan kita dan bukan sesuai dengan keinginan kita. Paradikma kita bekerja selama ini harus diubah dengan cara bekerja lebih bijaksana. Bekerja dengan bijaksana adalah memprioritas Tuhan dalam setiap rencana dan jalan yang akan di tempuh, pengharapan yang bergantung kepada Tuhan adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa.
Hari ini saya menyampaikan firman Tuhan tentang proses
pembentukan Tuhan bagi setiap orang Kristen, proses perjalanan hidup seseorang memang
tidak selalu sama dengan orang lain, kalau pun ada yang sama biasanya hanya satu
diantara seribu. Dalam kesempatan ini saya mengajak kita belajar bersama-sama melihat
perjalanan beberapa tokoh Alkitab yang dibentuk oleh Tuhan, mereka manusia
biasa sama seperti kita memiliki kelemahan dan juga kelebihan dalam ketidak
sempurnaan mereka berhasil mendapatkan perkenanan Allah, sehingga mereka
menjadi pusat perhatian. Perlu kita mengerti bahwa semua orang yang dipromosikan
atau orang yang dipakai Tuhan tidak ada satu orang pun yang berhasil tanpa melalui
proses yang hampir membuat mereka putus asa karena tekanan berat seolah-olah
didepan mata mereka semua jalan tertutup. Tujuan di tulis nama-nama tokoh Alkitab
adalah untuk menjadi pedoman untuk teladani, mereka sering mengeluh dan putus
asa dan dalam perjalanan menuju pada tujuan sering mereka jatuh tapi tidak
tergeletak, karena mereka tidak mau menyerah ditengah jalan sampai merima
perkenan Tuhan dan tiba pada tujuan dengan sempurna.
Kejadian12:1-3
Abraham dibentuk Tuhan melalui proses ketaatan tanpa
mengerti, dalam penjelasan firman Tuhan pada hari ini, saya mengajak kita
belajar bersama-sama .
1. ABRAHAM DI PROSES MELALUI KETAATAN TANPA MENGERTI.
Untuk taat terhadap sesuatu yang kita tidak mengerti
itu bukan perkara mudah, diperlukan langkah iman yang memindahkan gunung untuk
mengalahkan kekuatirannya. Tuhan berfirman kepada Abraham keluar dari rumah
ayahmu dan dari sanak saudaramu tanpa membawa apa-apa dan pergilah ke negeri yang
Aku tunjukkan kepadamu, disana saya membuat namamu masyur. diberkati orang yang
memberkati engkau dan terkutuk orang yang mengutuk engkau, oleh engkau semua
kaum dibumi mendapat berkat.
Abraham taat melakukannya meskipun negeri itu belum
pernah dilihatnya. Kepergian Abraham menuju negeri yang di janjikan Tuhan resikonya
tidaklah ringan, sebab dia membawa istri, hamba-hambanya dan keponakannya yang
bernama Lot, pada waktu itu tentu seluruh seluarganya bertanya kepada Abraham
negeri itu bagaimana bentuknya, Abraham
tidak bisa menjawab dan hanya diam karena dia sendiri tidak tau, yang Abraham
mengerti kecap dan lihat lah betapa baiknya Tuhan itu. Jadi Abraham taat
perintah Tuhan tanpa mengerti, ketaatan dengan pengertian itu bukan bahasa iman
tapi bahasa logika manusia, ketaatan Abraham yang membuat dia mengerti kehendak
Tuhan, untuk bisa taat harus intim dengan Tuhan.
Perjalanan Abraham ini adalah gambaran perjalanan iman
kita sebagai orang Kristen, ada saatnya Tuhan berikan visi dan visi itu kita
tidak mengerti, setelah kita taat baru Tuhan memberikan pengertian. Jalan kita
bukan jalan kita, rencana Allah bukanlah rencana kita. Dalam situasi seperti
itu yang harus kita lakukan adalah intim dengan Tuhan melalu doa, Pujian dan
penyembahan serta membaca Alkitab.
Untuk menjelaskan pewahyuan memerlukan ke intiman
dengan Tuhan. Visi yang lahir dari keintiman dengan Tuhan mengubah cara
berpikir seseorang berbeda, rintangan
bukan masalah tapi pintu kesempatan untuk melakukan trobosan besar.
Kegagalan manusia untuk menjadikan visi kenyataan
adalah kurangnya ke intiman dengan Tuhan, sehingga pada waktu ada tekanan
visinya berubah lagi mengambil jalan pintas terlalu beresiko visi yang sudah
diterima. Alkitab berkata orang yang mendua hati sama seperti gelombang laut
yang di ombang abingkan oleh angin. Biasanya orang yang seperti ini
kecendrungannya menyalahkan orang lain, karena tindakannya selalu apa kata
orang.
2. MUSA DIBUANG KE SUNGAI NIL.
Keluaran 4:1-4 Melalui sungai nil Musa mendapatkan kasih sayang Putri
Firaun kemudian diangkat jadi anak dan diserahkan kerumah orang tuannya untuk
dirawat sampai dewasa, setelah dewasa harus di serahkan ke Putri Firaun untuk
dinobatkan jadi pangeran. Saudara yang di kasihi Tuhan Yesus dengar
baik-baik!!! Sungai nil adalah kenyataan hidup yang tidak bisa kita tolak, senang
atau tidak, setuju atau tidak itu harus kita jalani.
Rencana Allah bagi setiap orang tidak ada yang jahat,
rencana Allah hanya hal-hal yang baik karena didalam diri Allah tidak terdapat
kejahatan sedikitpun. Yeremia29:11
Semua yang terjadi dalam hidup kita Tuhan ijinkan agar
kita lebih intim dengan Tuhan, jangan andalkan kekuatan-mu, andalakan kekuatan
Allah yang gagah perkasa. Allah yang mencipta segala sesuatu tentu Dia tau
tujuan ciptaan itu untuk apa yaitu untuk Dia dan untuk kemuliaan-Nya
3. SIMON PETRUS SEORANG NELAYAN
Lukas 5:1-11 Tuhan Yesus sedang mengajar diatas perhu simon petrus,
dia membersihkan jalanya sambil dengar Firman. Saat dia mendengar Firman
Imannya bangkit pada waktu Tuhan Yesus perintahkan bertolak ketempat yang dalam
untuk menangkap ikan, petrus ahli dalam menangkap ikan. Kebiasaan Petrus dan
teman-temannya menangkap ikan itu malam hari sedangkan Tuhan Yesus perintahkan
untuk menebarkan jalan pada siang hari. Simon Petrus menjawab guru kami
semalaman menangkap ikan tapi tidak mendapatkan apa-apa tetapi karena engkau
yang memerintahkan saya lakukan. Dalam waktu yang tidak lama mereka menangkap
ikan yang besar-besar sehingga jala mereka hampir koyak. Kenapa Simon Petrus
taat melakukan karena Imannya muncul pada saat mendengarkan Firman melalui
pendengarannya akan Firman dia belajar intim dengan Tuhan, melalui ke
intimannya dengan Tuhan dia taat tanpa mengerti inilah hasil dari ke intiman
dengan Tuhan.
Melalui perjumpaan dengan Tuhan pola kita berpikir
berubah 180 derajat. Murid-murid Tuhan Yesus tidak terpelajar tetapi mampu
membuat orang farisi dan para imam heran kerena keberanian dalam membritakan
injil serta mujizat-mujizat yang ajaib menyertai dan meneguhkan pembritaan
Firman Tuhan. Amin
Sabtu, 05 Juli 2014
KEKUATAN SEBUAH VISI (Belum di edit)
Kejadian 37:6-11 karena katanya kepada mereka: "coba dengarkan mimpi yang kumimpikan ini: tampak kita sedang di ladangn mengikat berkas-berkas gandum, lalu bangkitlah berkasku dan tegak berdiri; kemudian datanglah berkas-berkas kamu sekalian mengelilingi dan suhud menyembah kepada berkasku itu". Lalu saudara-saudaranya berkata kepadanya: "Apakah engkau ingin menjadi raja atas kami? Apakah engkau ingin berkuasa atas kami?" Jadi makin bencilah mereka kepadanya karena mimipinya dan karena perkataannya itu. Lalu ia memimpikan pula mimpi yang lain, yang diceritakannya kepada saudara-saudaranya. Katanya: "Aku bermimpi pula: Tampak matahari, bulan dan sebelas bintang sujud menyembah kepadaku." setelah hal ini diceritakannya kepada ayah dan saudara-saudaranya, maka ia ditegor oleh ayahnya: "Mimpi apa mimpimu itu? Masakan aku dan ibumu serta saudara-saudaramu sujud menyembah kepadamu sampai ke tanah?" Maka iri hatilah sudara-saudaranya kepadanya, tetapi ayahnya menyimpan hal itu dalam hatinya.
I.
PENDAHULUANiriVisi memiliki kekuatan untuk mengkondisikan
hidup seseorang menjadi maksimal, maka dari itu setiap kita wajib memiliki visi,
tidak hanya ikut-ikutan dengan orang lain. Kalau tidak memiliki visi menimal
ikut dengan orang yang memiliki visi yang jelas. Saudara visi mampu melong kita
untuk fokus atau konsisten dimasa krisis terjadi, karena dalam hidup ini tidak
selamanya berjalan dengan mulus untuk itu manusia harus dikendalikan oleh
tujuannya, agar tidak menyimpang dari yang sudah ditetapkan jauh hari.
II.
ARTI
VISI
Visi adalah gembaran kedepan, gambaran
kedepan atau pedoman bahasa sederhana kompas. Gambaran kedepan ini bisa data
dari dua hal:
a. Datang
dari diri sendiri itulah yang disebut cita-cita, cita-cita bisa berubah-ubah.
- Anak
di usia enam tahun kalau ditanya apa cita-citamu dia pasti jawab antara lain,
pengen jadi koboy atau apa lah
- Usia
6 tahun sampai 12 tahun bisa berubah antara lain jadi polisi dan lain
sebagainya.
b. Datang
dari Tuhan itulah yang disebut visi. Visi itu tidak berubah-ubah tapi terus
berkembang antara lain
- Ada
visi umum, visi umum biasa jangka panjang
- Ada
visi tahunan
- Ada
visi bulanan
- Ada
target
Dalam
perjalanan menggenapi visi tersebut ada yang namanya perjalan waktu, dalam
perjalan waktu akan ketahuan orang berjalan didalamnya dan orang yang
ikut-ikutan.
III.
VISI
ITU BENIH YANG HARUS MATI
Tuhan Yesus pernah berbicara kepada
murid-muridnya kalau benih itu tidak jatuh ketanah dan mati maka dia akan tetap
satu biji saja. Tuhan Yesus adalah pribadi yang menggenapi visi BAPA disurga
untuk mengembalikan menusia seperti ditaman eden (Back to Eden)
a.
VISI
DATANG MENDAHULUI WAKTU
Kejadian 37:6-11, Yusuf menerima visi dari
Tuhan melalui mimpinnya dimalam hari, ketika Yusuf merima pewahyuan itu hatinya
diubah dalam waktu singkat yaitu sikapnya makin dewasa dan tampil percaya diri
sehingga menarik perhatian saudara-saudaranya termasuk ayahnya Yakub.
b.
KENYATAAN
TIDAK SEPERTI YANG DIBAYANGKAN
Kej 37:20
- Mendatangkan
kebencian sehingga di lempat kesumur
- Di
jual saudagar ismail terus dijual lagi menjadi budak potifar. Kej 39:3
- Ancama
dibalik prestasinya. Kej 39:11-12
- Mengubah
keadaan penjara. Kej 39: 21-22
c.
Penjara
awal kesempatan
- Menafsirkan
mimpi juru minum raja. Kejadian 40:10-14, ayat 23
- Menafsirkan
mimpi juru roti raja. Kejadian 40:16-19
IV.
PROMOSI
TEPAT PADA WAKTUNYA
- Menafsirkan
Mimpi Firaun mengubah hidupnya.
- Yusuf
menuai apa yang di tabur, dalam waktu satu hari Tuhan promosikan sebagai tuan
atas seluruh mesir bahkan dunia.
- Visinya
jadi kenyataan menjadi tuan atas sanak saudaranya. Kej 42: 26-29.
Mari kita belajar dari Yusuf, orang yang tidak mudah
putus asa dan tidak pernah kenal mundur. Bersama Yesus kita pasti bisa. Tuhan Memberkati
;
Langganan:
Postingan
(
Atom
)