Rabu, 15 Oktober 2014

MEMAHAMI TUJUAN ALLAH DALAM SETIAP PROSES


Khotbah Gambala Sidang10 Agustus 2014

Puji Tuhan dengan iman percaya kita apa yang kita perlukan di cukupkan oleh Tuhan, memang kalau dilihat dengan mata jasmani hal itu tidak mungkin karena gaji tidak seberapa atau pekerjaan tidak tetap. Dalam kesempatan ini saya mau mengingatkan kita tentang apa yang Tuhan Frimankan bahwa dalam usaha manusia menata hidup mungkin tidak punya rumus untuk mencukupkan kebutuhan hidup, tetapi saya mau mengingatkan bahwa berkat Tuhan yang menjadi kita kaya susah payah tidak akan menambahinnya Amsal 10: 22. 
Kebetuhan hidup orang kristen selalu tepat pada waktunya, Tuhan memberikan sesuai dengan keperluan kita dan bukan sesuai dengan keinginan kita. Paradikma kita bekerja selama ini harus diubah dengan cara bekerja lebih bijaksana. Bekerja dengan bijaksana adalah memprioritas Tuhan dalam setiap rencana dan jalan yang akan di tempuh, pengharapan yang bergantung kepada Tuhan adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa.
Hari ini saya menyampaikan firman Tuhan tentang proses pembentukan Tuhan bagi setiap orang Kristen, proses perjalanan hidup seseorang memang tidak selalu sama dengan orang lain, kalau pun ada yang sama biasanya hanya satu diantara seribu. Dalam kesempatan ini saya mengajak kita belajar bersama-sama melihat perjalanan beberapa tokoh Alkitab yang dibentuk oleh Tuhan, mereka manusia biasa sama seperti kita memiliki kelemahan dan juga kelebihan dalam ketidak sempurnaan mereka berhasil mendapatkan perkenanan Allah, sehingga mereka menjadi pusat perhatian. Perlu kita mengerti bahwa semua orang yang dipromosikan atau orang yang dipakai Tuhan tidak ada satu orang pun yang berhasil tanpa melalui proses yang hampir membuat mereka putus asa karena tekanan berat seolah-olah didepan mata mereka semua jalan tertutup. Tujuan di tulis nama-nama tokoh Alkitab adalah untuk menjadi pedoman untuk teladani, mereka sering mengeluh dan putus asa dan dalam perjalanan menuju pada tujuan sering mereka jatuh tapi tidak tergeletak, karena mereka tidak mau menyerah ditengah jalan sampai merima perkenan Tuhan dan tiba pada tujuan dengan sempurna.

Kejadian12:1-3
Abraham dibentuk Tuhan melalui proses ketaatan tanpa mengerti, dalam penjelasan firman Tuhan pada hari ini, saya mengajak kita belajar bersama-sama .
1. ABRAHAM DI PROSES MELALUI KETAATAN TANPA MENGERTI.
Untuk taat terhadap sesuatu yang kita tidak mengerti itu bukan perkara mudah, diperlukan langkah iman yang memindahkan gunung untuk mengalahkan kekuatirannya. Tuhan berfirman kepada Abraham keluar dari rumah ayahmu dan dari sanak saudaramu tanpa membawa apa-apa dan pergilah ke negeri yang Aku tunjukkan kepadamu, disana saya membuat namamu masyur. diberkati orang yang memberkati engkau dan terkutuk orang yang mengutuk engkau, oleh engkau semua kaum dibumi mendapat berkat.

Abraham taat melakukannya meskipun negeri itu belum pernah dilihatnya. Kepergian Abraham menuju negeri yang di janjikan Tuhan resikonya tidaklah ringan, sebab dia membawa istri, hamba-hambanya dan keponakannya yang bernama Lot, pada waktu itu tentu seluruh seluarganya bertanya kepada Abraham negeri itu bagaimana bentuknya,  Abraham tidak bisa menjawab dan hanya diam karena dia sendiri tidak tau, yang Abraham mengerti kecap dan lihat lah betapa baiknya Tuhan itu. Jadi Abraham taat perintah Tuhan tanpa mengerti, ketaatan dengan pengertian itu bukan bahasa iman tapi bahasa logika manusia, ketaatan Abraham yang membuat dia mengerti kehendak Tuhan, untuk bisa taat harus intim dengan Tuhan.
Perjalanan Abraham ini adalah gambaran perjalanan iman kita sebagai orang Kristen, ada saatnya Tuhan berikan visi dan visi itu kita tidak mengerti, setelah kita taat baru Tuhan memberikan pengertian. Jalan kita bukan jalan kita, rencana Allah bukanlah rencana kita. Dalam situasi seperti itu yang harus kita lakukan adalah intim dengan Tuhan melalu doa, Pujian dan penyembahan serta membaca Alkitab.

Untuk menjelaskan pewahyuan memerlukan ke intiman dengan Tuhan. Visi yang lahir dari keintiman dengan Tuhan mengubah cara berpikir seseorang berbeda,  rintangan bukan masalah tapi pintu kesempatan untuk melakukan trobosan besar.

Kegagalan manusia untuk menjadikan visi kenyataan adalah kurangnya ke intiman dengan Tuhan, sehingga pada waktu ada tekanan visinya berubah lagi mengambil jalan pintas terlalu beresiko visi yang sudah diterima. Alkitab berkata orang yang mendua hati sama seperti gelombang laut yang di ombang abingkan oleh angin. Biasanya orang yang seperti ini kecendrungannya menyalahkan orang lain, karena tindakannya selalu apa kata orang.

2. MUSA DIBUANG KE SUNGAI NIL. 
Keluaran 4:1-4 Melalui sungai nil Musa mendapatkan kasih sayang Putri Firaun kemudian diangkat jadi anak dan diserahkan kerumah orang tuannya untuk dirawat sampai dewasa, setelah dewasa harus di serahkan ke Putri Firaun untuk dinobatkan jadi pangeran. Saudara yang di kasihi Tuhan Yesus dengar baik-baik!!! Sungai nil adalah kenyataan hidup yang tidak bisa kita tolak, senang atau tidak, setuju atau tidak itu harus kita jalani.

Rencana Allah bagi setiap orang tidak ada yang jahat, rencana Allah hanya hal-hal yang baik karena didalam diri Allah tidak terdapat kejahatan sedikitpun. Yeremia29:11
Semua yang terjadi dalam hidup kita Tuhan ijinkan agar kita lebih intim dengan Tuhan, jangan andalkan kekuatan-mu, andalakan kekuatan Allah yang gagah perkasa. Allah yang mencipta segala sesuatu tentu Dia tau tujuan ciptaan itu untuk apa yaitu untuk Dia dan untuk kemuliaan-Nya

3. SIMON PETRUS SEORANG NELAYAN
 Lukas 5:1-11 Tuhan Yesus sedang mengajar diatas perhu simon petrus, dia membersihkan jalanya sambil dengar Firman. Saat dia mendengar Firman Imannya bangkit pada waktu Tuhan Yesus perintahkan bertolak ketempat yang dalam untuk menangkap ikan, petrus ahli dalam menangkap ikan. Kebiasaan Petrus dan teman-temannya menangkap ikan itu malam hari sedangkan Tuhan Yesus perintahkan untuk menebarkan jalan pada siang hari. Simon Petrus menjawab guru kami semalaman menangkap ikan tapi tidak mendapatkan apa-apa tetapi karena engkau yang memerintahkan saya lakukan. Dalam waktu yang tidak lama mereka menangkap ikan yang besar-besar sehingga jala mereka hampir koyak. Kenapa Simon Petrus taat melakukan karena Imannya muncul pada saat mendengarkan Firman melalui pendengarannya akan Firman dia belajar intim dengan Tuhan, melalui ke intimannya dengan Tuhan dia taat tanpa mengerti inilah hasil dari ke intiman dengan Tuhan.
Melalui perjumpaan dengan Tuhan pola kita berpikir berubah 180 derajat. Murid-murid Tuhan Yesus tidak terpelajar tetapi mampu membuat orang farisi dan para imam heran kerena keberanian dalam membritakan injil serta mujizat-mujizat yang ajaib menyertai dan meneguhkan pembritaan Firman Tuhan.  Amin